Novel karya Dan Brown kali ini bersetting sebuah organisasi intelijen Amerika Serikat bernama NSA (National Security Agency), sebuah lembaga rahasia kepunyaan AS (Amerika Serikat) yang bertugas menjamin keamanan nasional AS,dan menguasai kekuatan media global dengan dara menyadap Email dan data digital pribadi setiap orang di seluruh dunia
Secara umum, novel ini bercerita mengenai upaya wakil direktur operasional NSA bernama Trevor J Strathmore untuk menjadikan semua berkas acak yang memakai kode sandi yang disadap oleh NSA dapat diterjemahkan dengan cepat dengan bantuan komputer canggihnya.
Ambisinya ini tercapai ketika ia beserta timnya berhasil membuat sebuah mesin komputer canggih bernama TRANSLTR. TRANSLTR merupakan komputer yang memiliki 3 juta prosesor didalamnya. Tiga juta prosesor itu mampu secara bersamaan mencoba semua kemungkinan kunci untuk membuka sebuah berkas yang tersandi, dan kemudian mendapatkan teks jelasnya. TRANSLTR ini diciptakan dengan alasan keamanan AS, agar email dan data digital lainnya yang disadap dari raja-raja narkotika, teroris, penggelap uang dapat dipecahkan kodenya oleh TRANSLTR ini.
Semuanya berjalan lancar-lancar saja dan beberapa hasil terjemahan dari TRANSLTR bahkan dapat menggagalkan rencana terorisme di AS, sampai suatu ketika datanglah telpon dari seorang yang mengaku telah berhasil membuat algoritma pembuatan kode kunci yang demikian hebatnya sampai-sampai TRANSLTR pun tidak akan bisa memecahkannya. Algoritma itu disebutnya sebagai "benteng digital".
Penasaran dengan informasi ini, Strathmore kemudian menguji berkas acak yang menggunakan sandi dari program tersebut dan hasilnya sangat mengejutkan. Mesin TRANSLTR tidak mampu untuk mendapatkan teks jelas nya,karena algoritma yang di gunakan adalah alogaritma teks berotasi.
Kaget dengan hasil ini, akhirnya Strathmore malah mendapat ide untuk mendapatkan kode sumber dari program tersebut dan berencana untuk menyisipkan program tambahan didalamnya. Tujuannya adalah dengan program tambahan tersebut, maka tidak ada yang dapat memecahkan berkas yang memakai sandi tersebut kecuali NSA. Program tambahan ini akan berfungsi sebagai celah bagi NSA ketika menterjemahkan berkas acak yang didapat. Sayangnya kode sumber algoritma itu juga dilindungi dengan kode sandi yang cuma diketahui oleh pembuat algoritma itu sendiri. Namanya Ensei Tandako, seorang bekas anggota tim Strathmore, seorang jenius di bidang kriptografi, imigran keturunan Jepang dan mempunyai cacat tubuh akibat efek radiasi yang diturunkan dari ibunya setelah kejadian bom Nagasaki dan Hiroshima,dan kehilangan ayah yang malu melihat anaknya terlahir dalam keadaan cacat
Berbekal keinginan itu, mulailah Strathmore menugaskan salah satu bawahannya bernama Susan Fletcher untuk mencari dan menyadap semua email dan informasi digital dari Ndakota rekan Tandako dari komputer milik Greg Hale kriptografer rekan tankado dan mendapatkan kunci untuk membuka kode sumber algoritma tersebut. Strathmore juga mengupah seorang pembunuh bayaran di Spanyol bernama Hulohot yang bebekal monacle komputer terbaru dari NSA untuk membuntuti Tandako yang sedang berada di Spanyol, membunuhnya, dan mengambil catatan kunci untuk membuka kode sumber algoritma tsb.
Akibat kesalahan Hulahot dalam membunuh Tandako, maka Hulohot tidak bisa mendapatkan apapun dari mayat Tandako. Akibatnya Strathmore mengirim lagi seorang warga sipil yaitu seorang profesor muda yang ahli dalam bahasa bernama David Becker untuk mengambil barang-barang milik Tandako dan menemukan kata kunci yang diinginkan oleh Strathmore.
Walaupun berhasil menyadap dan mengambil isi dari email ndakota rekanTandako dan mengambil cincin berkode yang dianggap sebagai kata kuncinya, tetapi ternyata semua informasi yang didapat itu hanyalah tipuan belaka dari Tandako.Siapakah ndakota yang di maksud tankado? Tidak ada program algoritma yang disebut dengan benteng digital itu. Tandako hanya menggertak dan menakut-nakuti Strathmore. Program yang dibuatnya hanyalah sebuah program "cacing (worm)" yang sederhana,bahkan banyak bug yang ikut tertulis dalam penulisan alogaritma worm tersebut .walaupun banyak bug akan tetapi berpotensi untuk menyebabkan kebocoran data paling rahasia NSA yang notabene juga adalah data paling rahasia AS.
Akhir cerita, Strathmore yang merasa kalah dan telah dibohongi mentah-mentah tewas bersama mesin TRANSLTR nya yang hancur karena bekerja kelebihan beban untuk memecahkan kode sandi dari berkas yang disandikan dengan algoritma programnya Tandako.
berhasilkah Anggota-anggota NSA terbaik menghentikan program yang berpotensi menghancurkan sistem perlindungan data paling rahasia di AS tersebut?berhasilkah Susan Flechter mengungkapkan identitas Greg Hale dan ndakota?dan menyelamatkan David Becker dari kejaran hulahot?
dan akhirnya berhasilkah mereka mengungkap keinginan Ensei Tankado yang ingin menyampaikan pendapatnya melalui worm tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar